23.01
PM
December,
12th, 2017
Tak banyak yang bisa diceritakan
dari kisah seorang pengumpul kebahagiaan.
Dia percaya bahwa semua akan
berjalan seperti novel indah yang dia rangkai dalam pikirannya. Dia percaya
pada satu titik kebahagiaannya yang dia yakin kali ini tak akan berlalu begitu
saja, setelah kerikil lain yang dia yakini akan menjadi hal terakhir yang akan
menggores hatinya.
Hingga, sentilan datang dalam
hidupnya, saat sedikit lagi surga dunia yang dia harapkan terwujud.
Allah mengingatkannya akan peran Sang
Pencipta yang akan selalu ada disetiap helaan nafasnya. Bahwa tak akan ada
kejadian diatas dunia tanpa campur tangan-Nya.
Dia tau hal ini akan menghantam
keras hidupnya.
Ia pikir ia takkan bertahan.
Lagi-lagi dia lupa, bukan dia
pemilik hatinya, namun Dzat suci yang sangat mencintainya hingga mencemburui hati
yang mendua dari-Nya.
Seperti halnya dia pernah tidak
mempercayai bagaimana impiannya hilang begitu saja, seperti itu pula dia
melihat bagaimana Allah merubah banyak hal dalam dirinya secepat kilat tanpa
dia sadari.
Saat dia melihat kebelakang, tak
berhenti perasaan kagum menyelimuti hatinya.
Dia berenang saat dirinya berfikir
akan tenggelam disana.
Cara pandangnya berubah, hidupnya
berubah, begitu pula hatinya.
Dulu dia hanya seorang pencari
kebahagiaan dengan banyak sekali rasa takut dalam dirinya.
Dengan kehilangan dia belajar
melawan rasa takutnya.
Dengan kehilangan dia belajar apa
artinya merelakan.
Dengan kehilangan dia belajar
bahwa satu-satunya alasan dia bahagia adalah dirinya sendiri.
Dia belajar.
Belajar bukan berarti tidak pernah
salah atau terjatuh.
Belajar berarti dia berulang kali
mencoba hingga akhirnya dia mencapai apa yang dia mau.
Dia tidak lagi meyakini beberapa
hal, namun hal lain yang lebih kuat tumbuh dalam dirinya yang baru.
Dia percaya akan diri nya sendiri,
sesuatu yang dulu seringkali Ia ragukan.
Dia tau pembatas antara tujuan dan
kemauannya hanyalah usahanya.
Sekarang dia melihat akan dimana
dia berdiri nantinya.
Dia tidak tau akan seperti apa dia
pada hal tertentu, namun dia tau akan menjadi siapa dia beberapa tahun lagi.
Keyakinan yang menyelamatkannya.
Dia.
Aku bangga padanya.
With love,
LOV
Tidak ada komentar:
Posting Komentar